Rabu, 13 September 2017

Tips Mengarahkan Anak Aktif Menjadi Anak Yang Cerdas dan Kreatif

foto: pianowizardacademy.com

cara mendidik anak agar kreatif - Berikut ini yaitu salah satu yang dirasakan seseorang ibu mengenai anaknya yang sangat aktif, “Anak saya usia 2 th. lebih. Anaknya tidak ingin diam. Terkadang saya emosi, sukai geram sama anak. Bila tidak nurut sukai mukulin. Saya terkadang menyesal. Bagaimana pemecahannya? ”

Anak-anak memang memiliki kepribadian yang relatif aktif, atau sukai bergerak ataupun bicara. Apabila orang mempraktekkan alur asuh yang salah, mungkin saja anak aktif itu menghadap pada anak “nakal”. Lagu bagaimana untuk menangani atau mendidik anak aktif ini? Bagaimana agar keaktifan anak dapat diarahkan agar bisa melakukan beberapa hal yang positif? Ikuti beberapa tips berikut ini :

1. Janganlah dibiarkan anak terbeban karena larangan 

Keaktifan anak di umur awal memang jadi suatu hal yang lumrah dan alami. Jadi orangtua, Kamu tidaklah perlu merasa cemas, hingga membatasi mereka dengan adanya banyak larangan. Apabila anak terlalu dibelenggu dengan adanya banyak larangan, anak dapat jadi pribadi yang menyukai memberontak dan lama kelamaan anak jadi stres atau depresi. Apabila Kamu telah terlanjur buat ketentuan untuk anak, coba dievaluasi kembali. Apakah ketentuan itu telah cukup efisien untuk membuat pribadi anak? (Bacalah juga : Cara Buat dan Mengaplikasikan Pada Anak)

2. Jadi pendengar yang baik 

Anak-anak jadi aktif biasanya ada alasannya. Satu diantaranya yaitu karena ia ingin memperoleh perhatian dari orangtua. Bawalah anak menceritakan dari hati ke hati tidak ada unsur memarahi anak. Ajak anak bercerita semua yang dirasakannya dengan penuh kasih sayang, hingga mereka dapat terbuka. Apabila rutinitas ini selalu dilakukan maka juga akan memengaruhi keterbukaan mereka pada seorang tua nantinya saat mereka beranjak remaja dan dewasa.

3. Dapatkan bakat dan ketertarikan mereka, lalu arahkan 

Anak-anak yang aktif biasanya dikarenakan oleh karena mereka miliki bakat ketertarikan yg tidak tersalurkan dengan baik. Hingga mereka mengungkapkannya lewat cara yang kurang baik. Jadi orangtua, Kamu perlu mencermati anak dengan baik lewat cara melakukan aktivitas dengan dan banyak melakukan komunikasi, agar Kamu makin mengetahui bakat dan minatnya. Banyak orangtua kurang mengetahui bakat dan ketertarikan anak karena jarang melakukan aktivitas dengan dan jarang berkomunikasi. Setelah menemukannya, arahkanlah bakat dan ketertarikan mereka misanya dengan memohon anak gabung dalam sebuah sanggar atau tempat pelatihan yang sesuai sama bakat dan ketertarikan anak.

Baca juga : ternak menguntungkan modal kecil

4. Menuntun dengan kesabaran dalam ketenangan 

Ketenangan disini harus diawali dari diri kita. Saat sang anak melakukan kenakalan, mungkin kita juga akan merasa kesal, tetapi jangan pernah kita segera melabrak sang anak dengan kalimat yang bernada membentak. Tetapi coba untuk menentramkan diri kita sendiri terlebih dulu, dan menasihati anak dalam kondisi tenang. Tetapi apa apabila sang anak yang emosinya tinggi, misalnya dia berkelahi atau berkelahi dengan rekannya, maka kita harus memisahkan dahulu sang anak dari “musuhnya”. Tenangkan emosi sang anak, lalu kita baru memberi nasehat padanya. Yang penting jangan pernah kita ikutan emosi. (bacalah juga : Anak Tengah Geram? Bagaimana Cara Mengatasinya?)

5. Janganlah jemu mengingatkan 

Mungkin anak juga akan tetaplah melakukan kekeliruan yang sama. Tapi… Tersebut anak-anak. Jangan pernah Kamu jemu mengingatkan ketika sang anak melakukan kekeliruan.

6. Memberi kesibukan yang positif dan berlibur yang menyenangkan 

Kesibukan yang mengasyikkan tidak harus mahal, tetapi yang terutama yaitu sesuai sama ketertarikan anak. Hal semacam ini bahkan juga dapat dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah, buat kreasi pernik-pernik, dan banyak sekali lagi. Jika memang perlu kita juga mengajak anak liburan diluar rumah, misalnya ke obyek wisata yang memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya juga akan menyukai hal semacam ini, karena semua “emosi dan jiwa” mereka dapat tersalurkan dengan baik. Diluar itu, dari pembinaan kakak outbound, anak juga akan memperoleh banyak pelajaran mengenai makna hubungan kerja, toleransi, sosialisasi, dan sebagainya.

7. Memakai tehnologi jadi hiburan yang edukatif 

Anak-anak aktif biasanya suka sekali bermain dan beraktivitas beragam. Ia hanya juga akan terlihat lebih tenang saat beraktivitas seperti bermain puzzle, membaca, menggambar, atau bermain game. Apabila kita terlalu membiarkan anak-anak beraktivitas yang sangat mungkin mereka untuk bergerak, sudah pasti juga akan mengurasi banyak energi. Jadi orangtua, Kamu pasti juga akan capek dibuatnya. Jadi alternatif, Kamu dapat sediakan game on-line pada sang buah hati.

0 komentar:

Posting Komentar